Sabtu, 07 Agustus 2010

jangan salahkan

Jangan salahkan apapun atas semua keadaan.
Jalan takdir jelas akan adanya.
Berpihak pada waku, berpihak pada kenyataan.
Tak mungkin mengingkari yang telah terjadi.

Kau datang disaat aku membutuhkan pendamping.
Tapi, jalan yang ditempuh tak satu arah.
Kita tak mungkin menentang takdir.
Dan kita tak mungkin bersama.

Maaf atas kelancanganku.
Maaf atas keterus terangan ini.
Ku tak ingin menjadi penghalang atas perjalananmu.
Ku tahu takdirmu tak berpihak padaku.

Ku tak ingin menyayangimu.
Aku tak bisa dan aku tak mau kehilangan lagi.
Ku harus melepasmu.
Membuang rasa sakit yang dulu pernah kualami.

Lanjutkan perjalanan mu.
Temukan arti cintamu pada diri nya.
Pergi dan kejarlah dia.
Aku rela tuk melepasmu.

dulu...

Dulu aku percaya....cinta itu ada....
Dulu aku ..mengagumi cinta....
Dulu aku memuja cinta......
ya ..itu dulu sebelum aku tau apa itu cinta,,,

Kini aku..tau ..cinta itu...khayal belaka..
Kini aku tau ...cinta itu...pata morgana..
Kini aku tau..cinta itu..pembawa derita...
dan kini aku persetan dg cinta....

wahai cinta yg dusta pergilah angkau....dari hidup ku
jangan kembali...merayu ku..
wahai cinta ..pembawa derita..pergilah engkau dari jiwa ku..
jangan sekali...datang menghampiri ku..
wahai cinta..pembawa siksa..
pergilah angkau dari angan ku..
jangan sekali kau yawan rasa ku..

Aku ingin bebas lepas ....dari cengkram mu..
Aku ingin terbang ...lepas dari ikatan mu..
Aku ingin..pergi jauh ...dari,,,kubu mu...
Aku ingin pergi jauh...dari belaiain mu..

cukup sudah kau penjarakan aku..dg dusta mu..
cukup sudah kau dera aku dg...palsumu..
cukup sudah aku biarkan merana ku karena mu..
cukup sudah aku biarkan batin ku tersiksa ..oleh mu..

aku ingin sendiri bebas dari jeriji cinta...yg menyiksa..
aku ingin sendiri hidup tanpa cinta....aku ingin mencari cinta yg abadi
yg suci tanpa ada dusta...dan janji..

Pergilah engkau dr duka ku..biar bahagia menemani ku..
pergilah engkau dari angan ku..biar ketengangan bersama ku..
pergilah engkau dr hidup ku biar kebebasan menyertai ku..
pergilah engkau bersama dusta mu..
bersama..palsu mu..,,bersama...janji mu.

aku akan coba hidup tanpa mu..
aku akan coba jauh dari mu..
aku akan coba...melupakan mu...
aku akan coba memulakan hidup baru...dlam dunia ku..

aku bukanlah ....

aku bukan permata penghias mahkota..
aku cuma serpihan kaca yg terbuang..
aku bukan pujangga yg kau puja..aku cuma penulis
murahan yg terbiar di tepi jalan..karyaku.. hanya inspirasi picisan...
lebih murah dr pisang goreng..jalanan...jangan kan 10 judul dlm 1jam
satu bait saja ku habiskan berbulan bulan

ku tinggalkan isi hati ku untuk mu...ku titip kan coretan ku
di bilik mu..seandai nya kau mau...dan perlu..
luahan kata yg penuh luka..susun cerita yg tak bermakna
kadang tak sepasang mata pun ingin membaca..

inilah aku...inilah hati ku..inilah cerminku...
setiap bait yg kucurah,serumpun pilu yg ku luah
adalah rasa ku..adalah jiwa ku..adalah fikiran ku
aku tak mampu larii dari semua itu..karena itu adalah warna diriku

inilah aku ..inilah hatiku ..inilah cerminku..
aku tak memiliki kepandaian ..aku cuma ada keinginan
sepuluh jari kususun rapi..untuk ku pohon pada mu kasih
sekiranya kau taksudi.biarlah aku pegi membawa diri..

ku labuhkan luka yg ada ..ku leraikan derita di jiwa
kutinggalkan kasih dan cinta..sebagai kenangan kita bersama
selamat tinggal kekasih ..ku akhiri tulisan ini..
sebuah puisi picisan yg tak berarti

ketika.....

Ketika itu
subuh yang muda baru saja tiba.
Kamu tergesa mengikatkan jejak percakapan
tadi malam
pada ranting-ranting kering yang sedang kuantarkan menuju kepunahan.

Beku kabut menusuki tulang sendi
udara tanah ini telah sama kita akrabi
gigilnya telah sama kita mengerti.
Maka tentu tak istimewa
jika kuharapkan sedikit bantuan
dari bara patahan dahan.

Kamu membiarkan kebisuan mengejakan keengganan
kita,pada usai kebersamaan
Lihat!kita tak juga terbiasa dengan lambai perpisahan

Ketika itu
subuh telah semakin basah
sembabkan kelopak dedaunan
lalu kembali engkau katakan
: keheningan membuat air mata
lebih mudah teruraikan.
Matamu kuyup serupa rumput

Hingga habis kayu-kayu terkikis
kita masih saja diam.
Sepakat dalam satu isyarat
tak ada yang perlu kita utarakan

Diam-diam,kita sama menyimpan pengharapan.
Pada satu purnama nanti
rindu ini,akan lagi kita datangi

Jauh setelah subuh meninggalkan rapat pepohonan.
(sejauh itu engkau berjalan)
Aku masih saja bertahan.
Mendekap setiap serpih jejak
yang semalam engkau ikatkan.

Perempuan,perpisahan telah sangat menyakitkan.

waktu

seiring perjalanan waktu...ku kenal dirimu
kau yg selalu hadir..bila ku parlu.
kau selalu ada bila ku sapa...kau berikan tawa bila aku berduka
kau berikan segalanya ...apa yg aku mau

seiring perjalan waktu..ku kenal dirimu.
kau ajarka aku ...cinta dan bahagia
kau ajarkan aku..rindu dan manis nya..
kau ajarkan aku...kasih dan sayang

seiring perjalanan waktu..kau pun berlalu..
meninggalkan semua kenangan itu..
kau lupakan tentang cinta..tp kau tinggalkan duka
kau lupakan tentang rindu,tp kau tinggalkan pilu di kalbu
kau lupakan kasih dan sayang.tp kau tinggalkan.duka yang memanjang

seiring perjalan waktu...kau tinggalkan aku..
aku disini tanpacinta tanpa bahagia..
aku disini .tanpa kasih dan sayang..
aku disini.cuma ada rindu..dan pilu .yg kau sisakan..

seiring perjalanan waktu...kau ppun semakin jauh
tapi aku akan senanatiasa menanti mu
aku senantiasa ..mengharapkan mu
aku senantisa...merindui mu..
aku senantiasa..mencintai mu...